Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Banggar DPR RI, bahwa sektor non Kementerian/Lembaga (KL) mendominasi belanja pemerintah tahun ini, di mana kompensasi BBM dan listrik mencapai Rp 104 triliun di semester I 2022. Lebih lanjut, dia mengungkapkan, realisasi kompensasi tersebut adalah sebesar 35,7 persen dari pagu anggaran belanja negara tahun ini. "Sementara untuk subsidi di dalam hal ini, semester I sudah mencapai Rp 96,4 triliun. Ini pun masih kecil karena kita perkirakan jumlah subsidi akan mencapai lebih dari Rp 500 triliun," ujarnya dalam raker dengan Banggar DPR RI, Jumat (1/7/2022).
Sri Mulyani menjelaskan, ini termasuk subsidi solar, LPG 3 kilogram, listrik, pupuk, perumahan, dan belanja untuk subsidi KUR. "Kita lihat jumlahnya sangat besar. Ini semuanya adalah blanket atau selimut yang melindungi rakyat kita," katanya. Eks direktur pelaksana Bank Dunia tersebut merincikan, volume subsidi BBM 7 juta mililiter dengan perbedaan harga yang sangat besar, serta LPG 3 kilogram sebanyak 3,2 juta metrik ton.
"Kemudian, listrik bersubsidi ke 38,5 juta pelanggan menikmati, subsidi pupuk 4,1 juta ton lebih tinggi dari tahun lalu, subsidi perumahan sebanyak 63.000 rumah, dan untuk subsidi kredit KUR Rp 171 triliun," pungkasnya.